Kelas menengah tvtogel di Indonesia saat ini menghadapi tantangan ekonomi yang signifikan, yang memaksa banyak dari mereka untuk mengandalkan tabungan guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Fenomena ini terungkap dalam survei Katadata Insight Center (KIC) yang bertajuk “Kelas Menengah di Tengah Ketidakpastian Ekonomi”, yang dilaksanakan pada Januari 2025 dengan melibatkan 472 responden dari 10 kota besar di Indonesia.
Ketergantungan pada Tabungan
Sebanyak 76,3% responden dari kelas menengah memilih untuk menggunakan tabungan mereka, atau yang sering disebut “makan tabungan”, sebagai strategi utama untuk bertahan hidup di tengah tekanan ekonomi. Hanya kurang dari 15% yang memilih untuk mengambil pinjaman berbunga, menunjukkan kecenderungan untuk menghindari utang dan lebih mengandalkan cadangan keuangan pribadi .
Perilaku Keuangan yang Positif
Survei tersebut juga menunjukkan bahwa 70% responden melakukan perencanaan keuangan, dengan setengah dari mereka memisahkan anggaran untuk tagihan dan kebutuhan harian. Lebih dari 40% responden juga mencatat pengeluaran mereka, mencerminkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan keuangan yang baik .
Pekerjaan Sampingan sebagai Solusi
Untuk menambah pendapatan, hampir 50% dari kelas menengah menjalankan pekerjaan sampingan atau “side hustle”. Motivasi utama mereka adalah untuk meningkatkan pendapatan (70,6%), menambah tabungan (42,2%), dan mencapai tujuan finansial (30,7%) .
Peran Pemerintah
Wakil Menteri Keuangan Bandar Togel, Thomas Djiwandono, menekankan bahwa kelas menengah masih menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia, dengan lebih dari 70% konsumsi berasal dari kelompok ini. Untuk mendukung mereka, pemerintah mengalokasikan Rp827 triliun dalam APBN 2025 untuk berbagai program, termasuk subsidi, insentif PPN, bantuan sosial, dan kredit usaha, yang sebagian besar difokuskan untuk menjaga konsumsi rumah tangga .
Tantangan dan Harapan
Meskipun kelas menengah menunjukkan perilaku keuangan yang positif, mereka masih menghadapi tantangan dalam perencanaan keuangan jangka panjang. Kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi mempengaruhi pandangan mereka terhadap kebutuhan pendidikan, kesehatan, dan perumahan. Pertumbuhan kelas menengah juga tertahan pasca pandemi Covid-19, sehingga diperlukan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat untuk meningkatkan persentase kelas menengah .
Secara keseluruhan, kelas menengah Indonesia menunjukkan adaptasi yang kuat dalam menghadapi tekanan ekonomi, dengan mengandalkan tabungan dan mencari sumber pendapatan tambahan. Namun, dukungan dari pemerintah dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan tetap diperlukan untuk memastikan stabilitas dan kemajuan kelompok ini di masa depan.
Baca Juga: 5 Kemenangan Terbesar Arsenal Musim Ini, Tak Ada 3-0 Lawan Real Madrid