Persija dari Jakarta tapi Rasa Rio de Janeiro di BRI Super League

1. Julukan Baru: “Persija Brasil” dan “Persija Janeiro”

Di awal musim BRI Super League 2025/2026, Persija Jakarta tampil dominan: mengalahkan Persita 4‑0 dan Persis Solo 3‑0. Dari tujuh gol yang dicetak oleh Persija pada dua laga tersebut, lima di antaranya lahir dari kaki pemain Brasil—Allano Lima (2 gol), Maxwell Souza (2 gol), dan Gustavo Franca (1 gol). Ini memicu netizen memberi julukan baru: Persija Brasil dan Persija Janeiro.

2. Kehadiran Pemain Brasil Memperkaya Suasana Tim

Bek Persija, Rio Fahmi, menyatakan bahwa kehadiran banyak pemain Brasil membuat suasana internal tim semakin hidup dan dinamis. Ia menyoroti keterbukaan para pemain lokal terhadap legiun asing ini, termasuk dalam menjalin pertemanan saat latihan dan di ruang ganti.

3. Adaptasi yang Lancar dan Interaksi Bahasa

Adaptasi antara pemain lokal dan Brasil berjalan mulus. Pemain lokal bahkan belajar bahasa Portugis demi komunikasi yang lebih efektif. Sebaliknya, pemain Brasil juga belajar istilah sepak bola dalam bahasa Indonesia—seperti “kanan” dan “kiri”—agar pemahaman taktis tim semakin kuat.

4. Pemain Brasil Terbaru yang Dikontrak

Persija menambah kekuatan lini serang dengan mendatangkan Bruno Tubarao dari Serie A Brasil, klub Ceara. Winger berusia 30 tahun ini resmi bergabung sejak 19 Agustus 2025, menjadi pemain asing kesebelas di tim, dan legiun Brasil ke-10. Bruno memiliki karier panjang di Brasil: pernah membela Cabofriense, Red Bull Bragantino, Vasco da Gama, Atlético Goianiense, hingga Ceará. Ini juga menjadi debut internasional pertamanya.

5. Gerak Cepat Allano Lima: Dari Jalanan Rio ke Laga Perdana

Debut Allano bersama Persija sangat mengesankan: ia mencetak brace dalam kemenangan 4‑0 atas Persita pada 10 Agustus 2025. Allano menyebut bahwa gayanya di lapangan dipengaruhi oleh pengalaman bermain sepak bola jalanan di Rio de Janeiro. Namun, ia juga mengakui belum berada di performa terbaik dan bertekad memberikan kontribusi lebih sepanjang musim.

6. Fokus Pertahanan: Clean Sheets Dua Laga Beruntun

Tak hanya tajam di depan, Persija juga solid di belakang. Dalam dua laga pembuka, mereka berhasil menjaga clean sheet—4‑0 dan 3‑0—yang menurut bek Jordi Amat, adalah hasil kerja keras seluruh tim, terutama lini belakang yang apik dan bantuan defensif dari Carlos Eduardo.


Kesimpulan

Persija Jakarta musim ini bukan sekadar klub ibu kota biasa. Dengan mayoritas pemain asing berasal dari Brasil, suasana tim kental dengan nuansa “Rio de Janeiro”: mulai dari gaya permainan Allano yang enerjik ala sepak bola jalanan Brasil, adaptasi budaya dan bahasa antar pemain, hingga rekrutan baru seperti Bruno Tubarao—semua menyatu membentuk atmosfer khas Samba di laga-laga BRI Super League.

Perpaduan antara kecepatan adaptasi, chemistry tim, dan tradisi sepak bola Brasil yang flamboyan membuat “Persija Brasil” lebih dari sekadar jargon—melainkan realitas di lapangan hijau.

Baca Juga: Jujur! Marcus Rashford Akui Tidak Punya Naluri Striker Sejati di Barcelona